FISIKA KUANTUM DAN FILSAFATNYA DALAM KEHIDUPAN

Seringkali saya mengaitkan fisika kuantum
dalam artikel-artikel saya yang lalu, mungkin banyak dikalangan
teman-teman yang pernah mendengar kata Fisika kuantum atau Quantum
physic akan tetapi mungkin tidak banyak yang mengetahui apakah
sebenarnya yang dikatakan fisika kuantum itu.
Pada awal abad ke 19, seorang ilmuwan
German bernama Max Plank dalam kajiannya tentang struktur atom dan juga
“black body radiation” menemukan energi (energy) secara alami adalah
dalam bentuk gumpalan (lump) atau ketulan (chunk) dan bukanlah dalam
bentuk gelombang radiasi berkelanjutan seperti yang dipahami sebelum
itu, ia dinamakan “QUANTA” yaitu berarti kuantitas, dari situ wujudlah
bidang fisika baru yang dinamakan Quantum Fisika atau Quantum Mekanik.
Quantum Fisika (QF) adalah fisika tentang
atom, apa yang membentuk atom itu dan juga bagaimana perilaku
“sub-Atomic particle” atau partikel yang membentuk atom itu sendiri. QF
juga disebut fisika baru atau modern dan sangat berbeda dari fisika
klasik (sebelum 1900) yang didirikan oleh Aristoteles sampai oleh
Newton. Melalui quantum fisika juga, filsafat barat yang dikemukakan
oleh filsuf Perancis pada abad ke 17 Rene Descarte yaitu jasad atau
materi dan pikiran adalah dua unsur yang berbeda atau tidak berhubungan
satu sama lain menjadi goyah oleh penemuan-penemuan baru oleh fisika
modern ini. Dalam percobaan QF, terbukti pikiran mempengaruhi dunia
materialistis yang manusia anggap selama ini diluar kontrol mereka.
Bagaimana sifat dan perilaku atom itu
mempengaruhi manusia? Kita semua terbentuk dari jutaan sel yang
bergabung membentuk jasad, dan sel-sel telepon dari molekul, dan molekul
pula terbentuk dari atom, jadi jika kita ingin mempelajari kehidupan,
bukankah penelitian mengenai atom itu sendiri yang merupakan dasar
bangunan tubuh manusia itu amat penting ? Hampir semua alat elektronik
penggunaan manusia modern masa kini terkait erat dengan QF, dari pemain
CD, DVD, TV, ponsel, komputer, tenaga nuklir dan sebagainya, semua ini
dibuat dengan prinsip QF itu sendiri. Meskipun rata-rata manusia
menggunakan alat yang dibuat dengan bantuan fisik modern ini didalam
kehidupan manusia sehari-hari, pemikiran manusia itu sendiri masih
menggunakan prinsip klasik dalam hampir setiap detik kehidupan yang
dilalui.
Disini saya akan mencoba untuk berbagi
dengan teman-teman sekalian beberapa ide-ide baru dan filsafat dibalik
QF yang mana pada pendapat saya sangat penting untuk menjalani kehidupan
yang lebih berarti. Ada beberapa sudah kita gunakan atau alami
sehari-harian akan tetapi tidak tahu mengapa ia demikian, misalnya bila
kita tersedak konon ada orang menyebut-nyebut nama kita, bagaimana jika
saya katakan eksperimen untuk menunjukkan kejadian itu memang bisa
terjadi dan terbukti dalam percobaan yang dilakukan? , dan ini adalah
satu konsep dalam QF yang disebut “entanglement” yang mana menyatakan
partikel, objek maupun manusia didunia ini terkait dan berhubungan satu
sama lain tanpa perantaraan yang jelas. Saya akan berbagi beberapa
konsep dalam fisika kuantum dan mencoba mengaitkan dengan kehidupan kita
sehari-harian.
1. Peringkat Partikel – Hanya Kemungkinan dan Probabilitas.

Atom yang kita belajar disekolah adalah
seperti planet mengelilingi matahari dimana elektron berputar
mengelilingi inti yang terdiri dari neutron dan proton. Walaupun konsep
ini diadopsi untuk menjelaskan perilaku atom dan bagaimana ia dapat
berinteraksi dengan atom lain untuk membentuk molekul dan seterusnya
membentuk semua benda disekeliling termasuk tubuh manusia itu sendiri,
hasil dari penelitian dan eksperimen terbaru atom tidak terbentuk
sebegitu rupa, lebih ke abstrak , suatu yang tidak dapat dijelas atau
digambarkan, malah untuk menentukan posisi dan perilaku partikel
didalamnya atom itu sendiri hanyalah dapat dilakukan dengan bahasa
metematik dan formula yang dalam perkiraannya juga hanyalah memberikan
kemungkinan dan probabilitas saja dimana partikel itu berada. Antara dua
formula yang masyur adalah “Wave Function equation” oleh Erwin
Schrödinger dan “Matrices Mechanic” oleh Werner Heisenberg.
Pada tahun 1927, terjadi satu pertemuan
fisikawan di Brussel (Solvay Conference) yang mana mereka mendiskusikan
penjelasan tentang partikel dunia sub-atomik. Ada dua pihak yang
bertelagah, yaitu satu pihak yang diwakili oleh Albert Einstein yang
menyatakan tidak mungkin partikel ber “kemungkinan” saja berada disuatu
tempat, Neils Bohr yang mewakili sebelah pihak lagi mengajukan
pendapatnya bahwa secara matematiknya itulah sifat atau kelakuan
partikel didalam atom. Satu ungkapan Einstein yang sangat populer dalam
perdebatan mereka adalah “Tuhan tidak bermain dadu”, Bohr pula membalas
“Einstein, berhenti memberitahu Tuhan apa yang harus dilakukan”.
Berbeda dengan filsafat fisika klasik
yang mana semua kehidupan didunia ini adalah berlandaskan 3 hukum gerak
Newton (Newton Law Of Motion) yang mana semua kejadian dapat diramalkan,
ini tidak terjadi dalam dunia sub-atomik yang mana hanya kemungkinan
dan probabilitas saja yang dapat dihitung. Jika kita kaitkan konsep ini
dalam kehidupan sehari-harian, tidak apa yang pasti, semua hanyalah
kemungkinan dan probabilitas saja yang ia dapat dan akan terjadi. Bahkan
jika posisi partikel diketahui, kita tidak dapat menghitung momentum
partikel tersebut, begitu juga sebaliknya.
Lihat kehidupan yang kita lalui ini,
nampaknya seolah-olah ia juga sebegitu jika kita samakan itu dengan
dunia sub-atomik, dunia seolah-olah tidak kepastian, hanya kemungkinan
dan kemungkinan saja, jadi jika kepastian, dari mana pula datangnya
takdir? Sebab itu Albert Einstein tidak dapat menerima kenyataan Neils
Bohr karena baginya tuhan tidak menjadikan dunia ini seperti suatu
perjudian. Saya juga setuju dengan Einstein, akan tetapi apa yang akan
menjadikan dunia ini suatu kepastian atau takdir adalah dengan hukum
kehidupan seperti yang Allah berikan dalam Al Quran. Akan saya jelaskan
setelah ini.
2. Dua sifat Elektron – Partikel (Particle) Atau Gelombang?
Cahaya sangat berkaitan erat dengan atom,
cahaya internal dari unit kecil yang disebut photon sedangkan atom
diwakili oleh unsur sub-atomik lebih kecil yang disebut partikel apakah
elektron, neutron atau proton. Atom dapat mengeluarkan energi darinya
dalam bentuk photon. Sejarah awal penelitian tentang cahaya adalah oleh
Christian Huygens pada abad ke 16, dia mengemukakan pendapat bahwa
cahaya berfungsi sebagai gelombang, umpama gelombang saat batu
dijatuhkan dalam kolam. Pada abad ke 17 pula Sir Isaac Newton meramalkan
bahwa cahaya internal dari partikel kecil yang dinamakan “corpuscular”.
Dalam abad ke 18 pula, Thomas Young melakukan percobaan yang amat
mashyur dalam dunia fisika yaitu apa yang dinamakan “Double Slit
Experiment” membuktikan bahwa cahaya berperilaku sebagai gelombang dan
bukan partikel. Pada tahun 1905 pula, Albert Einstein yang pada waktu
itu bekerja sebagai kerani di Zurich mengeluarkan kertas ilmiah tentang
“Photoelectric Effect” yang mana menyatakan bahwa cahaya terdiri dari
partikel kecil yang dinamakan photon dalam konsep bagaimana energi
diserap dan disebarkan. Ini sejalan dengan penemuan Max Plank yang mana
asal nama QF itu dimulai yaitu “QUANTA”. Pertanyaannya mana satu yang
benar, apakah cahaya atau sub-Atomic bersifat gelombang atau partikel,
atau mungkinkah keduanya?
Atom dan cahaya sangat penting dalam
kehidupan manusia, tanpa atom tidak jasad atau benda yang terbentuk dan
tanpa cahaya pula tidak apa yang dapat dilihat oleh manusia. Akan tetapi
hasil dari penelitian fisika kuantum ini, fisikawan menyimpulkan bahwa
hasil suatu percobaan yang menentukan hasilnya adalah gelombang atau
partikel adalah berdasarkan untuk tujuan apa percobaan itu dilakukan,
jika ia untuk mempelajari cahaya atau partikel sebagai gelombang, maka
gelombang yang akan dilihat dan begitu juga sebaliknya. Ini apa yang
disebut sebagai “Complimentary principle” sub-atomik yang mana ia dapat
bersifat sebagai partikel atau gelombang tergantung pada niat dan tujuan
sesuatu percobaan itu dilakukan.
Sulit untuk mempercayai suatu yang tidak
terlihat dan tidak kepastian (ganjaran Allah), maka sebab itu manusia
hari ini rata-rata hidup dengan kepastian yang ada didalam gengaman
mereka, misalnya mengambil korupsi saat peluang ada, menaikkan harga
atau mengubah kualitas / kuantitas barang yang dijual untuk keuntungan
maksimum, minta gaji yang lebih besar hanya karena punya ijazah kelas 1
dan bukan kualitas kerja yang dimiliki dan sebagainya. Hidup sebenarnya
penuh dengan kemungkinan dan probabilitas, dan gembira, duka, baik atau
buruk kehidupan itu sebenarnya datang dari diri kita sendiri (dengan
izin Allah), kita harus mencoba untuk mendapatkannya (nikmat dunia) akan
tetapi disebabkan dasar bangunan alam ini yaitu atom penuh dengan
ketidakpastian, kemungkinan dan probabilitas, nikmat dunia yang
sebenarnya hanyalah dengan mengikuti landasan-landasan hukum yang
diizinkan Allah.
Bagi saya sesuatu yang tidak nampak,
yaitu iman (fisika kuantum) itu lebih utama dari ukuran sertifikat
(fisika klasik) karena hidup ini penuh dengan kemungkinan dan
probabilitas saja. Sedangkan ada kalanya perbedaan beratnya amal walau
sebesar zarah itu pun sudah cukup untuk menentukan apakah kita kesyurga
atau neraka. Ambil contoh perbedaan raksa atau merkuri dengan emas,
keduanya adalah logam tetapi raksa dalam bentuk cairan, kurang bernilai
malah beracun. Emas pula suatu yang keras dan sangat bernilai. Perbedaan
antara keduanya hanyalah satu elektron saja (raksa 79 dan emas 80) akan
tetapi keduanya memberikan perbedaan yang nyata umpama surga dan
neraka.
Kebanyakan manusia beriman tetapi tidak
percaya, tidak percaya yang Allah itu maha pemberi, sebab itu kita lebih
pasti rezeki dengan menghambakan orang lain walaupun kononnya dengan
niat untuk menolong (pembiayaan jual beli), tidak percaya Allah itu maha
adil, sebab itu dengan selambanya menghabiskan duit rakyat untuk
kepentingan sendiri dan kroni, korupsi dan sebagainya. Sebab itu dalam
Alquran ketika Allah SW menyeru manusia Allah menyebutnya “O people who
beleive”, yaitu wahai manusia yang percaya dan bukan manusia yang
shalat, puasa dan sebagainya, karena percaya itu sendiri sangat penting.
Lalu percaya dengan sepercayanya barulah rukun islam secara otomatis
akan dilakukan oleh manusia dengan ikhlas dan bukan karena terpaksa.
Tetapi karena Allah itu tidak kelihatan,
maka sangat sulit untuk manusia mempercayai Allah itu ada walaupun Allah
SW itu lebih hampir dari urat leher mereka sendiri. Sebab itu kafirun
membuat patung berhala, karena apa? karena bila melihat tuhan baru
percaya, sedangkan fisika kuantum telah membuktikan bahwa sesuatu yang
tidak terlihat itu (nukleus) punya daya yang teramat hebat, jadi jika
kita mempercayai Allah dengan sepenuhnya maka menciptakan sesuatu yang
hebat dan mendapat bantuan Allah itu adalah mudah. Sebab itu para Nabi
mampu melakukan mukjizat karena percaya mereka seratus-persen dan
sepanjang waktu dan bukan manusia akhir zaman ini yang percayanya adalah
musiman saja.
nilah sebenarnya janji Allah, semakin
kita percaya kepada Allah, semakin hebat sebenarnya kehidupan kita,
ambil contoh zaman kegemilangan islam dahulu yang hebat baik dari segi
ekonomi sampai peradaban ilmu, akan tetapi sedikit demi sedikit itu
lenyap hingga umat islam hari ini seolah-olah diratah oleh kafirun.
Thawban meriwayatkan, Nabi (SAW)
bersabda: Orang-orang kafir akan memanggil satu sama lain untuk
menyerang kamu sebagaimana orang yang makan mengundang orang lain untuk
berbagi hidangan. Seorang bertanya: Apakah itu karena jumlah kami yang
kecil? Beliau menjawab: Tidak, jumlah kamu banyak umpama sampah2 yg
dihanyutkan oleh arus banjir, akan tetapi telah Allah hilangkan rasa
takut dari dada orang kafir keatas kamu dan meletakkan “wahn” didada
kamu. Seorang bertanya: Apakah itu “wahn”. Beliau menjawab: Cintakan
dunia dan takut mati. Abu Dawud Hadis 4284
Manusia cintakan dunia kerana apa? Kerana
dunia inilah bagi mereka suatu yang nyata berbanding dengan syurga yang
janji Allah yang tidak kelihatan. Maka dunia materialistik hari ini
menjadi mantra kehidupan dan semuanya boleh dicapai dengan ekonomi
berasaskan riba’, pinjam dan bayar bulan-bulan menjadi hamba kepada bank
hinggalah sampai keliang lahat pun hutang tak habis dibayar. Dan
apabila cintakan dunia, manusia semakin sibuk dan tidak punya masa lagi
untuk mendekati Allah apatah lagi mempercayai dengan sepenuhnya keesaan
Allah itu.
Fizik kuantum amat pelik dan sukar
diterima oleh minda manusia yang sudah terbiasa dengan fizik klasik
malah Albert Einstein sehingga dia meninggal dunia, beliau menganggap
fizik kuantum tidak lengkap walaupun kajian dan ujikaji terbaru semakin
mengesahkan kepelikannya. Banyak perkara kehidupan yang dapat dijelaskan
dengan fizik kuantum, malah hukum tarikan yang menjadi corak pemikiran
baru untuk memberi motivasi kepada manusia hari ini juga berasaskan
kepada fizik kuantum, akan tetapi ianya juga mengesahkan beberapa hukum
yang perlu diikuti. Fizik kuantum juga membuktikan bahawa minda dan
pemikiran kita juga adalah suatu yang nyata dan mempengaruhi
persekitaran, sebab itu menjaga minda itu amat penting didalam islam
baik dengan solat yang khusyuk hinggalah kepada larangan mengambil
sesuatu yang memabukkan.
Satu fakta terakhir disini yang saya
ingin berbagi dengan teman-teman adalah struktur atom itu sendiri,
selain posisi partikel tidak dapat ditentukan, kebanyakan ruang didalam
atom adalah kosong, jika ukuran atom sebesar Stadium Merdeka, ukuran
nukleus hanyalah sebesar seekor lalat ditengah-tengah padang stadion itu
saja. Jika semua ruang kosong dari dalam atom tubuh manusia
dikeluarkan, manusia itu sendiri lebih kecil dari sebutir garam. Dan
jika semua manusia dalam dunia ini dikumpulkan dengan spasi atom didalam
tubuh mereka dikeluarkan, kita semua hanyalah sebesar sebuah apel saja,
inilah bukti bahwa kita semua seolah-olah berada didalam “genggaman”
Allah SW. Mohon sedikit berbagi ilmu ini dapat membantu teman-teman agar
dapat melihat dunia ini dari sudut yang berbeda, yaitu sudut dunia
teramat halus akan tetapi punya daya yang luar biasa, insyaallah.
Kembali ke kisah perjumpaan fisikawan di
Brussel, hasil dari diskusi mereka terhasilah interpretasi tentang
fisika kuantum, apa yang disebut “Conpenhagen Interpetation of Quantum
Mechanic”. Ia umumnya menyatakan kita tidak dapat mengukur atau
memeriksa posisi sesuatu partikel itu sebelum kita melihat partikel itu
sendiri, hanya kemungkinan dan probabilitas saja partikel itu berada di
suatu lokasi sampai kita melihat atau mengukur. Hanya bila kita mengukur
atau melihatnya, apa yang dinamakan “Collapse of Wave Function” terjadi
menyebabkan partikel yang sebelumnya berada di semua lokasi
(superposition) pada suatu waktu itu menjadi suatu yang nyata.
Dari penerangan video diatas, atom berada
dalam keadaan “superposition” iaitu semuanya adalah hanya
kebarangkalian dan kemungkinan sahaja. Hanya apabila kita membuat
pengukuran atau melihat maka ia menjadi suatu yang nyata dan bukan
sekadar gelombang (collapse of wave function). Ini yang dikatakan kita
mencipta realiti kehidupan, melalui cara kita melihat dunia itu sendiri
dari pemikiran. Ini juga rahsia disebalik hukum tarikan (Law of
Attraction). Pada pendapat saya, disinilah kita sebagai manusia perlu
menumpukan terhadap apa yang kita ingin kan dan sebagai seorang muslim
kita sudah ada latihan untuk fokus dan tumpukan perhatian iaitu solat.
Akan tetapi berapa ramai manusia yang mampu melakukannya?, maka untuk
mencipta realiti hidup amat sukar dan rata-rata manusia akan hidup
didalam ketakutan, risaukan perkara buruk akan berlaku kerana mereka
adalah lemah dan hanya menjadi mangsa keadaan.
Paham baru ini juga sangat bertentangan
dengan fisika klasik yang mana dunia ini sudah dijadikan oleh tuhan
seolah-olah sebuah “Great Machine” dan kita adalah salah satu gear-gear
yang berputar didalamnya dan apa yang terjadi pada diri kita adalah
karena gear samping yang berputar, baik atau buruk yang terjadi dalam
kehidupan, kita hanyalah sebagai korban dan tidak kena mengena langsung
dengan sebab terjadinya sesuatu kejadian itu. Akan tetapi hasil dari
penelitian QF ini menemukan dari pemikiran kita sendiri, yaitu bagaimana
kita ingin melihat kehidupan itu sendiri akan mempengaruhi kehidupan
sebenarnya yang akan kita alami.
Apakah bertentangan dengan Islam? Bagi
saya tidak karena Allah itu Maha Pemurah dan apa saja yang kita inginkan
pasti akan dikurniakannya.
Dan Tuhanmu berfirman:
وربكم يقول : أيها صلوا للصلاة، ثم انني سوف تسمح لك. (سورة غافر 40:60)
berdoalah kamu kepada niscaya Aku perkenankan doa kamu. (Surah Ghafir 40:60)
Akan tetapi mengapa hidup kita penuh
dengan duka? Jika dari cara kita melihat atau mengukur dunia ini
menentukan baik atau buruk “collapse of wave function” dalam kehidupan
kita, mencoba selidik rata-rata manusia hari ini hidup dengan pemikiran
yang lebih negatif dari positif, manusia selalu berada dalam kondisi
ketakutan, lihatlah apa tampilan utama dalam berita, apa judul
percakapan utama antara teman-teman, maka itu jugalah makin lama makin
nampak dalam kehidupan. Sebab itu kita dianjurkan selalu shalat tanda
bersyukur, jiwa yang tenang dan bersyukur akan memberikan pemikiran yang
gembira lantas akan memberikan lebih kegembiraan dalam kehidupan.
Jika pemikiran kita mempengaruhi
kehidupan dan Allah SW itu maha pemurah, mengapa apa yang kita pohon,
kita pinta, kita menginginkan tak kunjung tiba?
وعندما عبادي الآية لي بعد ذلك (أخبرهم) : إني أنا (الله) دائما قريبة (لهم)، أسمح لتطبيق الناس الذين يصلون عندما يصلي لي. ثم اسمحوا لهم إجابة دعوتي (إطاعة الأوامر)، والسماح لهم يعتقدون أنهم قد تكون جيدة وحقيقية. سورة
(Albaqarah 2:186).
Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku maka (beritahu kepada mereka): Sesungguhnya Aku (Allah) senantiasa hampir (kepada mereka); Aku perkenankan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu. Maka hendaklah mereka menyahut seruanku (dengan mematuhi perintahku) dan hendaklah mereka beriman kepada supaya mereka menjadi baik serta benar. Surah (Albaqarah 2:186).
Karena kebanyakan kita hanya berdoa saat
susah dan lupakan Allah dikala senang. Kita beriman kepada Allah tetapi
tidak percaya Allah itu Maha Melihat dan Maha Mengetahui dan kita
melakukan maksiat dan melanggar perintah Allah dengan mudahnya, kemudian
merungut Allah tidak memperkenankan doa. Allah menginginkan “full time”
muslim dan bukan “part time” muslim seperti maksud ayat surat AlBaqarah
diatas.
Minda manusia memengaruhi kehidupan
sebenarnya dan percobaan dari bidang fisika kuantum ini telah
membuktikannya, kita bukanlah hanya sekedar “mesin ciptaan Allah” dan
hidup atas takdir yang kita sendiri tidak tahu apakah itu benar-benar
takdir Allah. Manusia yang selalu menyalahkan takdir adalah manusia yang
tidak mau bertanggung jawab, apakah mau lalu tangan, hanya menyalahkan
manusia lain atau tidak tahu bahwa apa yang terjadi sebenarnya adalah
disebabkan baik dari pemikiran atau perbuatan yang mereka lakukan
sendiri, apa yang saya panggil “takdir ciptaan sendiri” . Apa? Takdir
yang kita sendiri ciptakan? Ya, kita hidup didunia ini bukanlah bebas,
ada “certain feature of law” yaitu hukum yang harus diikuti dan itu
termaktub dalam Alquran dan jika kita menyimpang darinya, akan ada
“takdir” yang tidak diundang dari sebab menyimpangnya kita itu.
3. Bell Theoram – Aku, Engkau, Kita Dan Mereka
Adalah Terkait.
Salah satu fenomena pelik didalam QF
adalah dimana prinsip fisika klasik yaitu “locality” menjadi goyah.
“Locality” maksudnya sesuatu kejadian itu hanya dapat terjadi bila ada
penyebab secara langsung dan dekat. Misalnya sesuatu kejadian itu tidak
mungkin terjadi hanya karena orang lain yang letaknya ribuan kilometer
melakukan sesuatu. Telah saya berikan contoh di dalam ayat yang kelima
tentang gurauan kita terhadap fenomena tersedak, bagaimana pula dengan
fenomena Si ibu yang merasa tak sedap hati atau resah gelisah bila
sesuatu kejadian buruk terjadi terhadap anaknya dirumah sedangkan dia
tidak diberitahu pun apa yang terjadi?
Pada tahun 1964, fisikawan Irish bernama
John Bell membuktikan secara matematika bahwa teori kuantum hubungan
“non-local” yang digelar “spooky action at a distance” yaitu suatu unsur
dapat memberi kaitan ke sesuatu unsur yang lain walaupun tidak ada
hubungan baik informasi atau kominikasi sesama mereka. Teori beliau
dinamakan Bell Theorem yang mana dianggap penemuan paling berarti dalam
abad ke 20 ini. Pada tahun 1972, dua fisikawan Amerika bernama Stuart
Freedman dan John Clauser telah berhasil melakukan percobaan untuk
membuktikan Bell Theoram dan pada tahun 1979 pula fisikawan Perancis
bernama Alain Aspect berhasil melakukan percobaan yang diterima secara
luas dalam pembuktian Bell Theoram, kaitan sesama unsur sub-atom
bukanlah lagi hanya melalui matematika akan tetapi dengan bukti
percobaan yang kokoh.
Jika kita lihat asal kejadian dunia ini
dari teori big bang (Surah Al-Anbiya 21:30) sampai penciptaan Adam, dari
penciptaan atom sampai penciptaan manusia, kita semua sebenarnya
terkait satu sama lain, ada hubungan antara semua benda dan kehidupan
ciptaan Allah ini dalam ruang energi yang tidaj terlihat. Masalah
manusia hari terjadi karena kita dibesarkan dengan pendekatan yang salah
terutama dengan pemikiran Darwinisme yang mementingkan perlunya menjadi
yang terkuat, terhebat, terpandai, terkaya dan sebagainya untuk terus
hidup, diri manusia itu menjadi semakin terasing. Kita tidak lagi
melihat insan dan kehidupan lain sebagai bagian dari diri kita sendiri
atau sebagai salah satu dari ciptaan Allah yang harus dijaga, dihormati,
dididik, dikasihi dan sebagainya, sebaliknya manusia lebih mementingkan
diri sendiri dan juga keluarga terdekat. Perpecahan dikalangan manusia
makin jelas signifikan hari ini bila sianak dan orangtua ada yang turun
naik pengadilan bertelagah.
Apa yang kita lakukan akan menyebabkan
sesuatu yang sama juga akan terjadi ditempat lain dan akhirnya akan
kembali ke diri kita kembali, inilah janji Allah seperti ayat berikut,
Jika kamu berbuat baik (berarti) kebaikan
yang kamu lakukan adalah untuk diri kamu dan jika kamu berbuat
kejahatan, maka (kesannya yang buruk) berbalik kepada diri kamu juga.
Surah Al-Isra 17:7.
Pengasihnya Allah itu melarang manusia
melakukan sesuatu kejahatan adalah karena ia akan berbalik kepada
manusia itu sendiri. Inilah antara hukum kehidupan yang Allah telah
tetapkan. Ambil contoh larangan riba ‘, didalam riba’ kita menghisap
darah manusia lain dengan memaksa mereka membayar lebih dari apa yang
dipinjam, jadi kita hanya goyang kaki tanpa perlu keringat menitik
setetes pun menantikan keuntungan, kita menjadi perompak terhormat
sebenarnya, dan bila kita merampok orang lain , dari konsep
“non-locality” fisika kuantum, kita membentuk diri insan lain menjadi
perompak juga yang mana suatu hari nanti mereka ini akan merampok diri
kita pula.
Coba lihat area perumahan masa kini,
mengapa pencurian pecah rumah sering terjadi hingga terpaksa menyewa
pengawal untuk menjaga rumah? Mengapa setiap rumah harus dipasang grill?
Manusia harus hidup didalam penjara buatan sendiri. Bisa dikatakan
hampir 99.99% rumah yang dibeli adalah dengan pinjaman riba ‘baik riba’
ikut pintu depan (konvensional) maupun riba ‘ikut pintu belakang
(islamik), maka sebab itulah perampokan pecah rumah dan sebagainya
semakin menjadi-jadi. Karena kita merampok manusia lain tanpa sadar
yaitu dengan mendorong inflasi (dalam lambakan uang pinjaman),
menurunkan nilai uang dan menganiaya insan lain terutama yang miskin
maka siapa harus dipersalahkan jika tidak diri sendiri? Manusia sendiri
yang menciptakan perompak yang akhirnya merampok diri mereka sendiri.bukti percobaan yang kokoh.
4. Tiada Yang Gratis Didunia Ini.

Dunia partikel sub-atomik sebenarnya
sangat sibuk, partikel tidak tetap dalam satu bentuk dan berubah menjadi
unsur berbeda dan kemudian kembali ke keadaan asal. ada hampir seratus
sub-partikel baru ditemukan hasil dari percobaan tentang dunia subatomik
ini, fisikawan Kenneth Ford menggelar kondisi ini sebagai “particle
zoo”. Elektron misalnya tidak hanya tetap sebagai elektron tetapi
sepanjang waktu mengeluar dan menyerap photon. Keadaannya seperti ini,
mulanya ada elektron, kemudian elektron dan photon, kemudian hanya
elektron. Proton dapat berubah menjadi dua unsur yaitu proton dan netral
Pion (salah satu unsur sub-atomik), dan kemudian kembali ke proton
asal. Lihat photo disebelah yang menunjukkankan diagram untuk fenomena
tersebut, diagram sebegini dinamakan Feynman diagram yang di kemukakan
oleh fisikawan Richard Feynman untuk menggambarkan fenomena dunia
subatomik ini.
Akan tetapi keberadaan partikel lain yang
tidak permanen dan hanya ada dalam waktu yang teramat singkat. Situasi
ini sangat bertentangan dengan hukum mempertahankan energi (Conservation
Law Of Mass-Energy, ingat e = mc2?) yang menyatakan kita tidak bisa
mendapatkan sesuatu dari tanpa penambahan energi atau massa (energy or
mass), tetapi menurut teori kuantum ini, kita dapat mendapatkan sesuatu
dari tanpa penambahan energi atau massa, akan tetapi ia hanyalah untuk
jangka waktu yang teramat singkat yaitu sekitar satu per triliun saat.
Bila saya membaca pernyataan ini,
terfikir akan saya pada mereka yang mengambil hak orang lain seperti
makan riba ‘, mencuri, makan korupsi dan sebagainya dan menyangka bahwa
mereka mendapatkan itu secara gratis dan tidak ada apa yang akan terjadi
kepada diri mereka. Apa yang diambil itu tadi hanya ada dalam waktu
singkat berdasarkan cerita “particle zoo” itu tadi, hukum mempertahankan
energi itu juga menyatakan tidak yang datang secara gratis, harus ada
suntikan energi E atau M untuk mendapatkan sesuatu dan jika tersedia pun
hanya akan tetap dalam waktu yang singkat. Jadi ambil contoh mereka
yang makan harta riba ‘, mereka yang mencuri, makan korupsi dan
sebagainya, jika apa yang mereka ambil itu tidak hilang sebagai uang
dalam bentuk pencurian, akan ada cara lain bekerja hilang apakah hilang
kegembiraan, hilang kesehatan dan sebagainya. Karena apa? Karena Allah
itu maha adil dan inilah dia salah satu hukum kehidupan tersedia dari
awal dunia diciptakan hingga kehari kiamat. Apa yang dinikmati dengan
gratis akan kembali ke keadaan aslinya.
Bergembiralah mereka yang ditimpa musibah
karena dalam hidup kita hari ini yang penuh dengan riba ‘baik dari
petunjuk uang kertas yang tidak punya nilai didalamnya sampai rumah dan
mobil yang kita beli dengan riba’ karena Allah ingin mengembalikan
kembali energi yang bukan hak kita itu. Akan tetapi buat mereka yang
mencari perlindungan selain dari Allah, dengan memiliki pengawal pribadi
keliling pinggang, punya kroni dan pengikut yang memastikan mereka
senantiasa di tangga atas menggunakan pangkat dan jabatan untuk
menindas, balasan Allah diakhirat nanti amat pedih dan tidak mampu
terbayang oleh pandangan mata dan jiwa.
![Beautiful Image of French 1968 Nuclear Test[2]](https://makmureffendi.files.wordpress.com/2011/01/beautiful-image-of-french-1968-nuclear-test2.jpg?w=300&h=230)
Buktinya sudah ada, lihat beda bom kimia
dan bom nuklir, bom kimia adalah dari manipulasi kimia dan atom, bom
nuklir adalah manipulasi nukleus yang jutaan kali lebih kecil dari atom
itu sendiri akan tetapi energi yang dikeluarkan sangat hebat.
Bayangkanlah jika ada sebezar partikel sekalipun dosa yang akan dibalas
oleh Allah diakhirat, harap gambaran bom nuklir sudah cukup untuk
memberi kabar buruk bagi mereka yang tidak mempercayai Allah dan
meninggalkan segala larangannya itu.
————————————————– ——————————
Lihat kembali ke sifat atom, walaupun
dasar kehidupan dan benda didunia itu bersifat penuh ketidakpastian,
manusia tidak mengambil pandangan sebegitu didalam kehidupan. Ambil
contoh cara kita mendidik generasi sekarang terutama anak-anak, kita
terlalu taksub dengan pencapaian anak kita disekolah dengan catatan
nilai berdasarkan apa yang dapat dilihat didalam sertifikat, karena apa?
karena dari berapa banyak A didalam sertifikat itulah nanti seolah-olah
menentukan baik atau tidak kehidupan mereka dimasa akan datang. Kita
semakin hilang pertimbangan untuk menilai sasuatu yang tidak nampak
yaitu “ukuran iman” anak kita sendiri. Akan tetapi bagaimana perkiraan
iman itu akan dipertimbangkan jika kita sendiri beriman hanya menurut
waktu, apakah pada hari jumaat saja atau pada waktu nak nikah kahwin
atau cerai, malah lebih parah lagi hanya bila nak mati.
Kita semakin hari semakin menolak Allah
dengan iman yang semakin tipis, misalnya lari dari hukum-hukum Allah
misalnya memungkinkan arak dan perjudian dalam sebuah negara yang konon
negara Islam, jika ditanya pada pemimpin-pemimpin, rata-rata menyatakan
karena memperhatikan kaum lain, walaupun arak dan judi itu sendiri
adalah salah satu penyebab utama penyakit sosial didalam kaum tersebut,
akan tetapi karena arak dan judi itu adalah salah satu penyebab utama
pendapatan negara melalui pajak dan juga mendorong wisatawan asing yang
menginginkan hiburan, maka “bila aku memiliki arak dan judi, pendapatan
untuk negara aku akan aman, itu sudah pasti dari perhitungan yang aku
lakukan “, pendapatan dari suatu yang nyata lebih dipercaya sedangkan
seharusnya pendapatan atau rezeki itu hanyalah dari Allah, dari suatu
yang tidak nampak, dari suatu yang tidak dapat dibayangkan.
Sulit untuk mempercayai suatu yang tidak
terlihat dan tidak kepastian (ganjaran Allah), maka sebab itu manusia
hari ini rata-rata hidup dengan kepastian yang ada didalam gengaman
mereka, misalnya mengambil korupsi saat peluang ada, menaikkan harga
atau mengubah kualitas / kuantitas barang yang dijual untuk keuntungan
maksimum, minta gaji yang lebih besar hanya karena punya ijazah kelas 1
dan bukan kualitas kerja yang dimiliki dan sebagainya. Hidup sebenarnya
penuh dengan kemungkinan dan probabilitas, dan gembira, duka, baik atau
buruk kehidupan itu sebenarnya datang dari diri kita sendiri (dengan
izin Allah), kita harus mencoba untuk mendapatkannya (nikmat dunia) akan
tetapi disebabkan dasar bangunan alam ini yaitu atom penuh dengan
ketidakpastian, kemungkinan dan probabilitas, nikmat dunia yang
sebenarnya hanyalah dengan mengikuti landasan-landasan hukum yang
diizinkan Allah.
Bagi saya sesuatu yang tidak nampak,
yaitu iman (fisika kuantum) itu lebih utama dari ukuran sertifikat
(fisika klasik) karena hidup ini penuh dengan kemungkinan dan
probabilitas saja. Sedangkan ada kalanya perbedaan beratnya amal walau
sebesar zarah itu pun sudah cukup untuk menentukan apakah kita kesyurga
atau neraka. Ambil contoh perbedaan raksa atau merkuri dengan emas,
keduanya adalah logam tetapi raksa dalam bentuk cairan, kurang bernilai
malah beracun. Emas pula suatu yang keras dan sangat bernilai. Perbedaan
antara keduanya hanyalah satu elektron saja (raksa 79 dan emas 80) akan
tetapi keduanya memberikan perbedaan yang nyata umpama surga dan
neraka.
Kebanyakan manusia beriman tetapi tidak
percaya, tidak percaya yang Allah itu maha pemberi, sebab itu kita lebih
pasti rezeki dengan menghambakan orang lain walaupun kononnya dengan
niat untuk menolong (pembiayaan jual beli), tidak percaya Allah itu maha
adil, sebab itu dengan selambanya menghabiskan duit rakyat untuk
kepentingan sendiri dan kroni, korupsi dan sebagainya. Sebab itu dalam
Alquran ketika Allah SW menyeru manusia Allah menyebutnya “O people who
beleive”, yaitu wahai manusia yang percaya dan bukan manusia yang
shalat, puasa dan sebagainya, karena percaya itu sendiri sangat penting.
Lalu percaya dengan sepercayanya barulah rukun islam secara otomatis
akan dilakukan oleh manusia dengan ikhlas dan bukan karena terpaksa.
Tetapi karena Allah itu tidak kelihatan,
maka sangat sulit untuk manusia mempercayai Allah itu ada walaupun Allah
SW itu lebih hampir dari urat leher mereka sendiri. Sebab itu kafirun
membuat patung berhala, karena apa? karena bila melihat tuhan baru
percaya, sedangkan fisika kuantum telah membuktikan bahwa sesuatu yang
tidak terlihat itu (nukleus) punya daya yang teramat hebat, jadi jika
kita mempercayai Allah dengan sepenuhnya maka menciptakan sesuatu yang
hebat dan mendapat bantuan Allah itu adalah mudah. Sebab itu para Nabi
mampu melakukan mukjizat karena percaya mereka seratus-persen dan
sepanjang waktu dan bukan manusia akhir zaman ini yang percayanya adalah
musiman saja.
Inilah sebenarnya janji Allah, semakin
kita percaya kepada Allah, semakin hebat sebenarnya kehidupan kita,
ambil contoh zaman kegemilangan islam dahulu yang hebat baik dari segi
ekonomi sampai peradaban ilmu, akan tetapi sedikit demi sedikit itu
lenyap hingga umat islam hari ini seolah-olah diratah oleh kafirun.
قال النبي (ص) وروى ثوبان : إن الذين كفروا ستستدعي بعضها البعض للهجوم عليك من الناس الذين يأكلون لدعوة الآخرين للمشاركة في الطبق. وتساءل أحد : هل كان ذلك بسبب أعدادنا صغيرة؟ فأجاب : لا ، وسوف تكون مثيل حاليا العديد من جرفتها تيارات الفيضانات، ولكن الله إزالة الخوف من الكفار وفوق صدرك ووضع صدرك. سؤال : ما هي . فأجاب : العالم والخوف من الموت. أبو داود الحديث 4284
Thawban meriwayatkan, Nabi (SAW) bersabda: Orang-orang kafir akan memanggil satu sama lain untuk menyerang kamu sebagaimana orang yang makan mengundang orang lain untuk berbagi hidangan. Seorang bertanya: Apakah itu karena jumlah kami yang kecil? Beliau menjawab: Tidak, jumlah kamu banyak umpama sampah2 yg dihanyutkan oleh arus banjir, akan tetapi telah Allah hilangkan rasa takut dari dada orang kafir keatas kamu dan meletakkan “wahn” didada kamu. Seorang bertanya: Apakah itu “wahn”. Beliau menjawab: Cintakan dunia dan takut mati. Abu Dawud Hadis 4284
Manusia cintakan dunia karena apa? Karena
dunia inilah untuk mereka suatu yang nyata dibandingkan dengan surga
yang janji Allah yang tidak kelihatan. Maka materialisme hari ini
menjadi mantra kehidupan dan semuanya dapat dicapai dengan ekonomi
berbasis riba ‘, pinjam dan bayar bulan-bulan menjadi hamba kepada bank
sampai sampai keliang lahat pun hutang tak dilunasi. Dan bila cinta
dunia, manusia semakin sibuk dan tidak punya waktu lagi untuk mendekati
Allah apalagi percaya dengan sepenuhnya keesaan Allah itu.
Fisika kuantum sangat pelik dan sulit
diterima oleh pikiran manusia yang sudah terbiasa dengan fisika klasik
malah Albert Einstein sehingga dia meninggal dunia, beliau menganggap
fisika kuantum tidak lengkap meskipun penelitian dan percobaan terbaru
semakin mengkonfirmasi kepelikannya. Banyak hal kehidupan yang dapat
dijelaskan dengan fisika kuantum, malah hukum atraksi yang menjadi corak
pemikiran baru untuk memberi motivasi kepada manusia hari ini juga
didasarkan pada fisika kuantum, akan tetapi juga mendorong beberapa
hukum yang harus diikuti. Fisika kuantum juga membuktikan bahwa pikiran
dan pemikiran kita juga adalah suatu yang nyata dan mempengaruhi
lingkungan, sebab itu menjaga pikiran itu sangat penting didalam islam
baik dengan shalat yang khusyuk sampai larangan mengambil sesuatu yang
memabukkan.
Satu fakta terakhir disini yang saya
ingin berbagi dengan teman-teman adalah struktur atom itu sendiri,
selain posisi partikel tidak dapat ditentukan, kebanyakan ruang didalam
atom adalah kosong, jika ukuran atom sebesar Stadium Merdeka, ukuran
nukleus hanyalah sebesar seekor lalat ditengah-tengah padang stadion itu
saja. Jika semua ruang kosong dari dalam atom tubuh manusia
dikeluarkan, manusia itu sendiri lebih kecil dari sebutir garam. Dan
jika semua manusia dalam dunia ini dikumpulkan dengan spasi atom didalam
tubuh mereka dikeluarkan, kita semua hanyalah sebesar sebuah apel saja,
inilah bukti bahwa kita semua seolah-olah berada didalam “genggaman”
Allah SW. Mohon sedikit berbagi ilmu ini dapat membantu teman-teman agar
dapat melihat dunia ini dari sudut yang berbeda, yaitu sudut dunia
teramat halus akan tetapi punya daya yang luar biasa, insyaallah.
Referensi;
1. Zukav, Gary. (1979) The Dancing Wu Li Masters: Sebuah Tinjauan Of The Fisika Baru. New York, HarperOne
2. Al-Khalili, Jim. (2003) Quantum; Sebuah Panduan Untuk Bingung. Inggris, Weidenfield & Nicholson.
3. Radin, Dean. (2006) Mind terjerat: Pengalaman ekstrasensor Dalam Sebuah Realitas Quantum. New York, Paraview Book Pocket.
4. William Arntz, Chasse Betsy, Mark Vicente (2006). Apa itu Bleep: Do
Sumber: https://makmureffendi.wordpress.com/2011/01/30/fisika-kuantum-dan-filsafatnya-dalam-kehidupan/
Komentar