TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM DAN SISTEM PERIODIK
A. Dualisme Gelombang Partikel
Teori
Gelombang de Broglie – Dalam topik ini kalian akan belajar teori gelombang
de Broglie. Teori klasik merumuskan bahwa gelombang dan partikel merupakan dua
hal yang tidak memiliki kaitan. Sifat-sifat gelombang hanya dimiliki oleh
gelombang contohnya interferensi, difraksi, sedangkan sifat partikel hanya
dimiliki oleh partikel contohnya massa. Ternyata perumusan tersebut dapat
dibantahkan pada abad ke-21 oleh Ilmuwan asal Perancis yaitu Louise de
Broglie.
B. Teori Gelombang de Broglie
Louis de Broglie merupakan Ilmuwan yang berhasil membuktikan bahwa gelombang dapat berperilaku
seperti partikel dan partikel dapat berperilaku seperti gelombang. Dengan kata
lain, cahaya dapat memiliki sifat dualisme gelombang-partikel. Menurut Louise de Broglie, semua benda yang bergerak memiliki
panjang gelombang tertentu. Panjang gelombang (λ) dari sebuah partikel dirumuskan oleh persamaan berikut.
Keterangan:
h = konstanta Planck yang nilainya 6,63 x 10-34 Js;
p = momentum satuannya kg.m/s; dan
λ = panjang gelombang de Broglie satuannya meter.
h = konstanta Planck yang nilainya 6,63 x 10-34 Js;
p = momentum satuannya kg.m/s; dan
λ = panjang gelombang de Broglie satuannya meter.
Hipotesa ini didukung oleh
hasil eksperimen yang dilakukan Davisson dan Germer. Mereka mengarahkan seberkas elektron pada
permukaan kristal nikel. il yang diperoleh menunjukkan bahwa ternyata elektron
mengalami difraksi. Difraksi elektron tersebut sama dengan difraksi sinar X
yang mengenai suatu kristal. Panjang gelombang yang diperlihatkan oleh pola
difraksi sesuai dengan prediksi dalam hipotesa de Broglie. Selanjutnya
eksperimen lain yang mendukung hipotesa tersebut adalah percobaan celah ganda
oleh Thomas Young. Hasil interferensi celah ganda Young sama
dengan hasil interferensi gelombang yang diakibatkan oleh elektron. Selain
elektron, terdapat partikel lain yang berperilaku seperti gelombang, contohnya
adalah neutron. Neutron merupakan partikel tak bermuatan yang biasa digunakan
untuk mempelajari difraksi struktur kristal. Meskipun semua partikel yang
bergerak memiliki panjang gelombang de Broglie, tetapi efek panjang
gelombangnya hanya dapat diamati untuk partikel yang massanya sangat kecil,
seperti elektron atau neutron. Kecepatan elektron jauh lebih kecil dibandingkan
kecepatan cahaya, sehingga kita bisa abaikan efek relativitas dengan menyatakan
nilai momentum sebagai hasil perkalian massa dan kecepatan
Kalian
tentu masih ingat dengan sifat dualisme gelombang partikel. Louis de
Broglie merupakan Ilmuwan yang berhasil membuktikan bahwa gelombang
dapat berperilaku seperti partikel dan partikel dapat berperilaku seperti
gelombang. Dengan kata lain, cahaya dapat memiliki sifat dualisme
gelombang-partikel. Menurut Louise de Broglie, semua benda yang bergerak
memiliki panjang gelombang tertentu. Panjang gelombang (λ) dari sebuah partikel dirumuskan
oleh persamaan berikut.
Keterangan:
h = konstanta Planck yang nilainya 6,63 x 10-34 Js;
p = momentum satuannya kg.m/s; dan
λ = panjang gelombang de Broglie satuannya meter.
h = konstanta Planck yang nilainya 6,63 x 10-34 Js;
p = momentum satuannya kg.m/s; dan
λ = panjang gelombang de Broglie satuannya meter.
Hipotesa
ini didukung oleh hasil eksperimen yang dilakukan Davisson dan Germer.
Mereka mengarahkan seberkas elektron pada permukaan kristal nikel. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa ternyata elektron mengalami difraksi. Difraksi
elektron tersebut sama dengan difraksi sinar X yang mengenai suatu kristal.
Panjang gelombang yang diperlihatkan oleh pola difraksi sesuai dengan prediksi
dalam hipotesa de Broglie. Selanjutnya eksperimen lain yang mendukung hipotesa
tersebut adalah percobaan celah ganda oleh Thomas Young. Hasil
interferensi celah ganda Young sama dengan hasil interferensi gelombang yang
diakibatkan oleh elektron. Selain elektron, terdapat partikel lain yang
berperilaku seperti gelombang, contohnya adalah neutron. Neutron merupakan
partikel tak bermuatan yang biasa digunakan untuk mempelajari difraksi struktur
kristal. Meskipun semua partikel yang bergerak memiliki panjang gelombang de
Broglie, tetapi efek panjang gelombangnya hanya dapat diamati untuk partikel
yang massanya sangat kecil, seperti elektron atau neutron. Kecepatan elektron
jauh lebih kecil dibandingkan kecepatan cahaya, sehingga kita bisa abaikan efek
relativitas dengan menyatakan nilai momentum sebagai hasil perkalian massa dan
kecepatan.
Contoh Soal
Jika sebuah elektron (massanya 9,1 x
10-31 kg) bergerak dengan kecepatan 6 x 106 m/s, maka
tentukan panjang gelombang de Broglie elektron tersebut!
Penyelesaian
Diketahui:
m = 9,1 x 10-31 kg
v = 6 x 106 m/s
Ditanyakan: λ ?
Jawab:
Nilai momentum p adalah hasil kali massa dengan kecepatannya, maka nilai p kita peroleh dari p = mv, sehingga persamaan gelombang de Broglienya menjadi berikut ini.
Penyelesaian
Diketahui:
m = 9,1 x 10-31 kg
v = 6 x 106 m/s
Ditanyakan: λ ?
Jawab:
Nilai momentum p adalah hasil kali massa dengan kecepatannya, maka nilai p kita peroleh dari p = mv, sehingga persamaan gelombang de Broglienya menjadi berikut ini.
Jadi, panjang gelombang de Broglie
untuk elektron tersebut adalah 1,2 x 10-10 m. Nilai tersebut
merupakan jarak antar atom dalam zat padat, seperti kristal nikel yang
digunakan olehDavisson dan Germer. Hal tersebut menunjukkan bahwa
efek difraksi telah terbukti
DAFTAR
REFERENSI:
Bambang dan
Tri Kuntoro. 2010. Fisika Modern.
Yogyakarta: ANDI
Krane, K.
1992. Fisika Modern. Jakarta: Universitas Indonesia Press
Komentar