SIFAT GELOMBANG DARI PARTIKEL
A. Radiasi
Benda Hitam
Benda
hitam adalah benda yang dapat menyerap radiasi atau panas, serta dapat juga
memantulkan.Benda hitam ideal adalah menyerap seluruhnya tanpa memantulkan.
memiliki sifat mendua, yaitu sebagai gelombang dan sekaligus sebagai
partikel. Cahaya bersifat sebagai gelombang karena cahaya dapat menampilkan
peristiwa difraksi dan interferensi. Perilaku cahaya sebagai gelombang di
terangkan dengan persamaan max well sebab cahaya merupakan sebagian dari
spektrum gelombang elektromagnet (gem) yang memiliki komponen getar medan
listrik dan medan magnet. Cahaya juga bersifat sebagai partikel sebab dapat
menampilkan peristiwa pantulan dan efek fotolistrik. Pada teori kuantum cahaya membahas
cahaya sebagai partikel, sehingga sinar di pandang sebagai arus partikel yang
berupa paket-paket tenaga. Paket tenaga itu di sebut kuanta cahaya.
v Benda hitam adalah semua benda yang
dapat menyerap radiasi dari gelombang elektromagnetik.
v Radiasi benda hitam adalah Energi
pantulan yangntelah diserap oleh benda hitam.
v Benda hitam ideal adalah Benda yang
mampu menyerap semua energi dan tidak dipantulkan lagi.
1.
Stevan- Boltzman
Hukum
Stefan-Boltzman mengatakan “ Daya total
dari radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam sebanding dengan pangkat suhu
mutlaknya,semakin besar suhunya,maka semakin besar dayanya “
Secara
matematis :
P = T4.
Jika e = 1
dan P = I . A ,maka ,
I =
T4
Dengan
: I = Intensitas cahaya
T = suhu mutlak ( K )
Tetapan stefan-boltzman ( 5,67 x 10-8 w/m )
Kelemahan dari teoi
Stevan-Boltzman :
‘’Stevan-Boltzman
tidak bisa menjelaskan bahwa suhu tinggi akan mengubah warna cahayanya (spektrum warna)”
2. Hukum Pergeseran Wien
Hukum
Pergeseran Wien mengatakan “ panjang gelombang untuk intesitas cahaya yang
maksimum akan berkurang atau bergeser seiring bertambahnya waktu.
Secara
matematis :
max . T = C
Dengan :
λ max
= panjang gelombang
untuk intesitas maksimum ( m)
T
= Suhu mutlak ( K )
C
= konstanta Wien ( 2,9 x 10-3mk )
Hukum
Pergeseran Wien telah mampu menjelaskan bahwa
benda yang semakin dipanaskan akan berubah warna.
Kelemahan
hukum Pergeseran Wien yaitu :
a.
Hukum Pergeseran Wien
Tidak mampu menjelaskan bahwa radiasi yang di pancarkan , berlangsung secara
terus menerus ( Energi kontinue )
b.
Hukum Pergeseran Wien
hanya mampu menjelaskan radiasi
energi untuk panjang gelombang yang kecil dan tidak dapat menjelaskan radiasi
pada panjang gelombang yang besar .
3. Hukum Rayleigh- Jeans
Lord Rayleigh
menyelidiki emisi spektral benda hitam secara teoritis dan kuantitatif. Fluks
tenaga radiasi dari lubang bpada rongga adalah sebanding dengan rapat tenaga
radiasi ke dalam rongga. Menurut Rayleigh, di dalam rongga banyak berisi
gelombang berdiri disebabkan oleh radiasi itu. Setiap gelombang berdiri
bergetar pada ragamnya, saat kesetimbangan termal, setiap ragam bergetar pada
tenaga sebesar tenaga termal rerata yaitu ( dimana k = tetapan boltzmann, dan T
= suhu dalam K ).
“
Pada saat λ=0,
maka intensitasnya tak berhingga,yang menyebabkan energi tak berhingga
“.
I=
=
=
|
Dan
persamaan datas disebut bencana ultraviolet.
Kelemahan Hukum
Rayleigh- Jeans
Hanya mampu menjelaskan radiasi pada panjang
gelombang( λ) yang besar.
4.
Teori
Max-Planck
Max
Plank (1900) memperbaiki pendapat Rayleigh dengan menerka, bahwa emisi spektral
itu fungsi λ dan T, yang di nyatakan:
Sλ =
[
]
Dimana h adalah tetapan plank yang
nilainya 6,63x10-34 Js, sedangkan h
=
.Plank dapat menjelaskan tentang kuantisasi
tenaga yang berdasar konsep fisika kuantum. Dinding rongga tersusun dari
osilator harmonis, yaitu sederetan atom bermuatan listrik.
a.
Energi Radiasi bersifat diskrit (beritingkat-tingkat,secara
terus menerus )
b.
Bergantung pada tingka-tingkat energi
untuk setiap keadaan kuantum
E=n.f.h
n=1,2,3....+n
Ket: n = bilangan Kuantum
h
=konstanta (6,626 X 10-3) J.S
f
=Frekuensi cahaya
Penjelasan
max planck berdasarkan hukum wien dan rayleigh jeans
‘’Untuk
panjang gelombang yang pendek memerlukan energi yang besar karena jaraknya yang
jauh “
“Untuk panjang gelombang yang panjang energi
yang digunakan sedikit karena jaraknya yang dekat”
B.
Efek Fotolistrik
Efek
fotolistrik pertama kali dilakukan oleh Henry Hertz pada tahun 1887, kemudian
dilanjutkan oleh Einstein pada tahun 1905. Efek fotolistrik adalah proses
pelepasan elektron dari suatu penampang yang disinari cahaya atau gelombang
elektromagnetik. Elektron bebas disebut foto elektron.
Hasil
percobaan Einstein
1.
Energi kinetik foto
elektron bergantung pada frekuensi cahaya
2.
Elektron dapat
terlepas hanyan jika frekuensinya berada di atas frekuensi ambang (F>Fo)
3.
Setiap foton memiliki
energi yang cukup untuk melepaskan elektron, meskipun intensitasnya rendah.
Vs=Ek
Ek=
e.Vs
Dimana:
Ek
= energi kinetik
E =
Vs=
potensial penghenti
Foton E = h.f
Fungsi
kerja elektron:
Eo
= h.fo
Jadi,
Ek = E - Eo
=
h.f – h.fo
e.Vs = h ( f – fo)
C. Efek Compton
Cara lain radiasi berinteraksi dengan atom adalah melalui efek compton, dalam mana radiasi di hamburkan
oleh elektron hampir bebas yang terikat lemah pada atomnya. Sebagian energi
radiasi di berikan kepadsa elektron, sehingga terlepas dari atom; energi yang
sisa di radiasikan kembali sebagai radiasi elektromagnet. Menurut gambaran
gelombang, energi radiasi yang di pancarkan itu lebih kecil daripada energi
radiasi yang datang ( selisihnya dapat berubah menjadi energi kinetik elektron
), namun panjang gelombang keduanya tetap sama. Kelak kita akan lihat bahwa
konsep foton meramalkan hal yang berbeda bagi radiasi yang di hamburkan.
Proses hamburan ini di analisis sebagai suatu interaksi (“tumbukan” dalam
pengertian partikel secara klasik ) antara sebuah foton dan sebuah elektron,
yang kita anggap diam. Pada keadaan awal, foton memiliki energi E yang di
berikan oleh
E = hv =
Dan momentumnya adalah
P
=
Elektron, pada keadaan diam, memiliki energi diam mec2. setelah hamburan foton memiliki energi
E1 dan momentum P1 dan bergerak pada arah yang membuat
sudut θ terhadap arah
foton datang. Elektron memiliki energi total Ee, dan momentum Pe
dan bergerak pada arah yang membuat sudut ϕ terhadap foton datang. ( agar analisisnya mencakup pula
foton datang berenergi-tinggi yang memberikan energi sangat besar pada elektron
yang terhamburkan maka kita membuat kinematika relativistik bagi elektron ).
Dalam interaksi ini berlaku persyaratan kekekalan energi dan momentum, yakni :
Eawal = Eakhir
E + mec2 = E1 + Ee
( Px)awal = ( Px )akhir
P = Pe cos ϕ + P’ cos θ
( py )awal = ( Py )akhir
0 = Pe sin ϕ ϕ - P’ sin θ
compton
ditemukan oleh Arthur Compton pada tahun 1923. Berdasarkan peristiwa efek foto
listrik yang ditemukan oleh Einstein, Arthur Holy Compton telah mengamati
gejala-gejala tumbukan antarfoton yang berasal dari sinar X dengan elektron.
Compton
mengamati hamburan foton dari sinar X oleh elektron dapat diterangkan dengan
menganggap bahwa foton seperti partikel dengan energi hf dan momentum hf /c cocok seperti yang diusulkan oleh
Einstein.
Berdasarkan
hasil pengamatan ternyata sinar X yang terhambur memiliki panjang gelombang
yang lebih besar dari panjang gelombang sinar X semula. Hal ini dikarenakan
sebagian energinya terserap oleh elektron. Jika energi foton sinar X yang
terhambur menjadi (hf – hfo) dalam
hal ini f > fo, sedangkan panjang gelombang yang terhambur menjadi tambah
besar.
Komentar